Alkil Halida
Alkil
halida adalah turunan hidrokarbon di mana satu atau lebih hidrogennya
diganti dengan halogen. Tiap-tiap hydrogen dalam hidrokarbon potensil
digantikan dengan halogen, bahkan ada senyawa hidrokarbon yang semua
hidrogennya dapat diganti. Senyawa terflkuorinasi sempurna yang dikenal
sebagai fluorocarbon, cukup menarik karena kestabilannya pada suhu
tinggi.
Alkil
halida juga terjadi di alam, meskipun lebih banyak terjadi dalam
organisme air laut daripada organisme air tawar. Halometana sederhana
seperti CHCl3, CCl4, CBr4, CH3I, dan CH3Cl adalah unsure pokok alga Hawai Aspagonsi taxiformis.
Bahkan ada senyawa alkil halida yang diisolasi dari organisme laut yang
memperlihatkan aktivitas biologis yang menarik. Sebagai contoh adalah
plocamen B, suatu turunan triklorosikloheksana yang diisolasi dari alga
merah Plocamium violaceum, berpotensi seperti DDT dalam aktivitas insentisidalnya melawan larva nyamuk.
Gambar 7.1. Plocamen B, Sebuah Triklorida
Kimiawan sering menggunakan RX sebagai notasi umum untuk organic halida, R menyimbolkan suatu gugus alkil dan X untuk suatu halogen. Konfigurasi elektron dalam keadaan dasar halogen adalah sebagai berikut:
Perlu dicatat bahwa halogen adalah atom-atom berelektrogenatif tinggi dan hanya kekurangan satu elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Oleh itu halogen dapat membentuk ikatan kovalen tunggal atau ionik yang stabil.
Ikatan antara gugus metil dengan fluor,
klor, brom, dan ioda terbentuk oleh tumpang tindih orbital sp3 dari
karbon dengan orbital sp3 dari fluor, klor, brom, dan iod. Kekuatan
ikatan C—X menurun dari metil fluorida ke metil iodida. Hal ini
mencerminkan prinsip umum bahwa tumpang tindih orbital-orbital lebih
efisien antara orbital-orbital yang mempunyai bilangan kuantum utama
yang sama, dan efisiensinya menurun dengan meningkatnya perbedaan
bilangan kuantum utama.
Perlu
pula dicatat bahwa halogen adalah lebih elektronegatif dari pada
karbon, sehingga ikatan C-X bersifat polar di mana karbon mengemban
muatan positif partial (8+) dan halogen muatan negatif partial (8).
Tatanama Alkil Halida
Halida sederhana umumnya dinamai sebagai turunan hydrogen halida. Sistem IUPAC menamai halida sebagai halo turunan hidrokarbon. Dalam nama umum awalan n-, sek-, (s-), dan ter- (t-) secara berturut-turut menunjukkan normal, sekunder, dan tersier.
Istilah
geminal (gem-) (latin geminus, kembar) dan vicinal (vic-) (latin
vicinus, tetangga) kadang digunakan untuk memperlihatkan posisi relatif
substitutein sebagai geminal untuk posisi 1,1 dan vicinal untuk posisi
1,2.
Sifat-sifat Fisik Alkil Halida
Sifat
fisik beberapa alkil halida disajikan dalam Tabel 7.1 berikut.
Kebanyakan alkil halida adalah cair, bromida, iodida, dan polihalida
umumnya mempunyai kerapatan > 1. Alkil halida tidak larut dalam air
tetapi dapat saling melarutkan dengan hidrokarbon.
tabel 8.1 Alkil Halida
baik,saudara irfan,dari ringkasan anda saya kurang mengerti tentang posisi relatif substitutein sebagai geminal, mksd na ap tolong berikan saya penjelasan
BalasHapus